Mengetahui cara menghitung biaya bangunan rumah, walupun tidak sampai mendetil, dapat meng-estimasi biaya secara kasar..itu penting, sebab dengan mengetahui estimasi secara kasar maka kita dapat merencanakannya sesuai kemampuan keuangan. Bagi yang awam pengetahuan bangunan, untuk mengetahui gambaran kasar biaya bangunan biasanya dengan cara bertanya, baik kepada tetangga terdekat atau kepada teman di tempat bekerja, biasaanya yang ditanyakan adalah nilai satuan biaya membangun per M2. Cara tersebut merupakan cara awam untuk mendapatkan informasi harga, tapi menurut saya bukan cara yang baik dan tepat sebab harga bangunan sangat berbeda dengan harga barang jadi.
Cara yang baik adalah menghitung sendiri biaya bangunan dengan spesifikasi sesuai kemampuan kita. Kalau kita pandai memilih bahan-bahan bangunan tertentu, maka akan dapat menghemat biaya membangun, tapi untuk bagian pekerjaan struktur tetap harus menggunakan bahan-bahan serta komposisi standard yang berlaku, seperti pekerjaan pondasi, sloof, kolom, ring balok beton, dan lantai beton. Untuk bahan-bahan lainnya seperti aksesoris, kunci, tutup plapond, tutup atap bisa menggunakan barang-barang yang lebih murah tetapi memiliki kualitas yang baik dan tahan lama. Misalnya penggunaan tutup atap dengan genting press plentong, tidak kalah kekuatannya oleh genting morando, kemudian tutup plapond dengan memilih eternit asbes pasti akan lebih murah biayanya dibandingkan dengan bahan GRC atau triplek. Antara lain seperti itulah caranya.
Nah, trik memilih bahan-bahan merupakan bagian dari merencanakan biaya bangunan untuk mendapatkan nilai biaya yang ekonomis tanpa mengurangi kualitas. Yang berkurang hanya dalam soal model dan penampilan, tapi kualitas dan daya tahan tidak kalah.
Pada posting saya sebelumnya, saya perkenalkan cara menghitung biaya pondasi, dimana untuk mendapatkan nilai biaya..Anda harus menghitung volume pekerjaan terlebih dahulu. Setelah semua volume pekerjaan diketahui, Anda tinggal mengalikan volume pekerjaan ke harga satuan setiap item pekerjaan yang sesuai di analisa harga satuan pekeerjaan konstruksi. Dan kalau Anda sudah materi tersebut, saya kira Anda tidak perlu berlama-lama untuk memahaminya, apalagi Anda pandai mengitung volume atau isi suatu benda (matematika). Hanya untuk pekerjaan selanjutnya tentunya anda harus mengetahui cara menghitung volume pekerjaan lainnya seperti pekerjaan dinding, pekerjaan beton, pekerkaan atap, pekerjaan lantai,pekerjaan plapond, dll.
Apabila Anda sudah mengetahui cara menghitung volume pekerjaan, maka Anda tinggal mengaplikasikannya ke dalam analisa harga satuan. Nah, jika anda menggunakan alat bantu menghitung anggaran biaya bangunan rumah yang saya beri nama software RAB otomatis, maka Anda tidak pelu lagi membuka-buka analisa harga satuan, Anda hanya cukup menghitung volume pekerjaan kemudian menginput pada software RAB maka RAB Anda langsung jadi secara otomatis. Alat ini cukup membantu bagi Anda yang awam dalam urusan ilmu bangunan, tapi pandai dalam soal matematika dan mengoperasikan excel. Bagi Anda yang memerlukan alat tersebut silahkan buka postingan saya yang lain pada blog ini tentang belajar menghitung anggaran biaya bangunan rumah pada bagian akhir posting, atau langsung klik di sini ke alamat yang dituju.
